CSS

Cari Blog Ini

Minggu, 21 Maret 2010

Al-'Arif Billah Al-Imam As-Sariy As-Saqathiy Qaddasallah Sirrah (257 H) & Maulid Nabi Shallallahu 'Alayhi wa Sallam

Generasi salafush shaleh adalah generasi yang hidup pada 3 kurun pertama, generasi terbaik dari umat ini, generasi para sahabat, tabi'in yang merupakan murid-murid dari para sahabat, dan generasi tabi'ut tabi'in yang merupakan murid-murid dari para tabi'in. Merekalah yang lebih mengerti dan paham mengenai Al-Qur'an dan As-Sunnah, maka mereka juga yang tentu sangat paham mengenai peringatan yang memiliki keutamaan dan yang dilarang dalam agama termasuk juga mengenai peringatan Maulid Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam. Mengenai generasi shalafush shaleh ini, Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam pernah bersabda,

حدثنا محمد بن كثير أخبرنا سفيان عن منصور عن إبراهيم عن عبيدة عن عبد الله رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال خير الناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم ثم يجيء أقوام تسبق شهادة أحدهم يمينه ويمينه شهادته قال إبراهيم وكانوا يضربوننا على الشهادة والعهد
"dari Nabi shallalallhu 'alayhi wa sallam bersabda, sebaik-sebaiknya manusia adalah pada kurun (zaman) ku ini (para sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi'in), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi'ut tabi'in), kemudian datang kaum-kaum yang persaksian salah satu diantara mereka mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya, Ibrahim berkata, mereka memukul kami atas persaksian dan sumpah" [1]

Al-'Arif Billah Al-Imam Asy-Syekh As-Sariy As-Saqathiy (العارف بالله الإمام الشيخ السري السقطي قدس سره ) merupakah salah satu generasi salafush shaleh yang hidup pada masa itu. Nama beliau adalah Abu Hasan Sariy bin Mughlas As-Saqathiy (أبو الحسن سري بن المغلس السقطي), seorang yang sangat berpendirian teguh, wara, sangat alim dan ahli ilmu tauhid. Beliau juga terkenal sebagai ahli sufi yang agung dan pernah berguru kepada Al-Imam Ma'aruf Al-Kharkhiy (wafat 204 H) serta kepada Al-Imam Al-Habib Ar-Ra’i rahimahullah. Al-Imam As-Saqathiy merupakan paman dari Al-Imam Junaid Al-Baghdadiy.

Diantara nasehat-nasehat Al-Imam As-Sariy Saqathiy,

As-Syeikh As-Sariy As-Saqathiy berkata, "Waspadalah engkau terhadap orang yang senang bertetangga dengan orang kaya, para pembaca Al-Qur'an yang sering mengunjungi pasar, dan Ulama yang mendekati penguasa" [2]

Asy-Syekh Sariy As-Saqathi rahimahullah berkata,
يقول الامام النووي روينا بإسنادنا إلى القشيري رحمه الله تعالى قال: سمعت الشيخ أبا عبد الرحمن السلمي إمام الصوفية في زمانه وبعده قال: سمعت العباس البغدادي يقول: سمعت جعفراً يقول: سمعت الجنيد يقول: سمعت السري - رحمه الله تعالى - يقول
يا معشر الشباب جدوا قبل أن تبلغوا مبلغي، فتضعفوا أو تقصروا كما قصرت
"Wahai para pemuda, tekunlah kalian, sebelum kamu sekalian menginjak usia seperti diriku, sehingga kalian lemah dan lengah seperti diriku. "

قال: وكان في ذلك الوقت لا تلحقه الشباب في العبادة
Padahal pada masa itu tidak seorang pun di antara para pemuda yang mampu menyamai langkah As-Sariy dalam hal ibadah. [3]

Masih banyak nasehat beliau yang sangat berharga tercatat dalam kitab-kitab muktabar para Ulama. Imam As-Sariy As-Saqathiy wafat pada tahun 257 H yaitu masih dalam kurun tabiut tabi’in, dan di makamkan di Karkh (Baghdad).

Tentang peringatan Maulid Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam yang hingga abab ini umat Islam yang memiliki ghirah kecintaan terhadap Baginda Nabi shalallahu 'alayhi wa sallam senantiasa memperingatinya, serta menafkahkan hartanya untuk memperingati Maulid Nabi, beliau yaitu Al-'Arif Billah Al-Imam As-Sariy As-Saqathiy mengatakan, [5]

وقال السري السقطي: من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي (صلى الله عليه وسلم) فقد قصد روضة من رياض الجنة لانه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة الرسول. وقد قال عليه السلام: من أحبني كان معي في الجنة
"Al-Imam As-Sari As-Saqathiy berkata, barangsiapa yang menyediakan tempat untuk dibacakan Maulid Nabi (صلى الله عليه وسلم), maka sungguh dia menghendaki “Raudhah (taman)” dari taman-taman surga, karena sesungguhnya tiada dia menghendaki tempat itu melainkan karena cintanya kepada Rasul. Dan Sungguh Rasul (صلى الله عليه وسلم) bersabda : “barangsiapa mencintaiku, maka dia akan bersamaku didalam surga”.


Wallahu subhanahu wa ta'alaa a'lam.

Catatan kaki :
1. Kitab Shahih Bukhari, Al-Imam Bukhari, Cet. I thn 1422 H, penerbit Dar Thuq An-Najah, Beirut - Lebanon.
2. Diambil dari kitab Risalah Al-Qusyairiyyah, karya Asy-Syekh Abul Qasim Al-Qusyairiy
3. Ibid.
4. Kitab I'anah Thalibin, Karangan