CSS

Cari Blog Ini

Jumat, 04 Februari 2011

TETESAN DARAH ITU MEMBENTUK LAFAZ ALLAH

Abu Abdillah bin Salim Al Bashri, yang bernama asli Muhammad bin Ahmad bin Salim, seorang sufi yang berasal dari Bashrah. Ketika masih muda, dia menjadi murid dan sekaligus penganut tarekat sufisme Sahl bin Abdullah At Tusturi (200-261 H/815-874 M ), Beliau berhidmat pada Sahl sampai tua.

Ajaran Sahl yang diterimanya menitik beratkan pada ikhtiyar, mujahadah, dan latihan zuhud. Dengan mengikuti ajaran Sahl, Abu Abdillah bin Salim ingin mencapai kesempurnaan mujahadah. Sahl pernah berucap kepada para muridnya, termasuk dirinya, "Berusaha keraslah untuk berucap secara terus menerus selama satu hari 'Ya Allah, ya Allah, ya Allah', dan lakukanlah hal yang sama pada keesokan hari dan lusanya hingga kau terbiasa dengan mengucapkan kata-kata itu."

Kemudian Sahl memerintahkannya untuk mengulang-ngulangnya di malam hari, dan akhirnya ia terbiasa mengucapkannya sekalipun dalam keadaan tidur.

Selanjutnya Sahl mengajarkan lagi, "Jangan ulangi lagi itu, tetapi biarkan semua indramu terikat untuk berzikir kepada Allah."

Seorang murid, ketika dalam perjalanan pulang ke rumah, tertimpa sebuah kayu, dan mengalirlah darah hingga menetes ke tanah. Subhanallah, tetesan darah di tanah membentuk lafaz Allah.

Tarekat Sahl mendidik murid dengan perbuatan mujahadah dan disiplin. Obyek semua disiplin keras dan amalan mujahadah adalah penolakan kepada jiwa yang rendah, sehingga seseorang mengetahui jiwa rendahnya tersebut.